AUTENTIC ASSESMENT
Assessment adalah proses
pengumpulan berbagai data yang bisa menberikan gambaran perkembangan belajar
siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa
memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data
yang dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan
dalam belajar, maka guru segera bisa mengambil tindakan yang tepat agar siswa
terbebas dari kemacetan belajar. Karena gambaran tentang kemajuan belajar itu
diperlukan di sepanjang proses pembelajaran, maka assessment tidak dilakukan di
akhir periode (cawu/semester) pembelajaran seperti pada kegiatan evaluasi hasil
belajar (seperti UAN/UAS), tetapi dilakukan bersama dengan secara terintegrasi
(tidak terpisahkan) dari kegiatan pembelajaran.
Data yang dikumpulkan melalui
kegiatan penilaian (assessment) bukanlah untuk mencari informasi tentang
belajar siswa. Pembelajaran yang benar memang seharusnya ditekankan pada upaya
membantu siswa agar mampu mempelajari (learning how to learn), bukan ditekankan
pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode pembelajaran.
Karena assessment menekankan
proses pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan
nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Guru yang
ingin mengetahui perkembangan belajar Bahasa Inggris bagi para siswanya harus
mengumpulkan data dari kegiatan nyata saat para siswa menggunakan bahasa
Inggris, bukan pada saat para siswa mengerjakan tes bahasa Inggris. Data yang
diambil dari kegiatan siswa saat siswa melakukan kegiatan berbahasa Inggris
balk di dalam kelas maupun di luar kelas itulah yang disebut data autentik.
Kemajuan belajar dinilai dari
proses, bukan melulu hasil. Ketika guru mengajarkan sepak bola, siswa yang
tendangannya paling bagus, dialah yang memperoleh nilai tinggi. Dalam
pembelajaran bahasa asing (Bahasa Inggeris), siapa yang ucapannya cas-cis-cus,
dialah yang nilainya tinggi, bukan hasil ulangan tentang grammarnya. Penilaian
autentik menilai pengetahuan dan ketrampilan (performansi) yang diperoleh
siswa. Penilai tidak hanya guru, tetapi bisa juga teman lain atau orang lain.
Karakteristik authentic
assessment:
• Dilaksanakan selama dan
sesudah proses pembelajaran berlangsung
• Bisa digunakan untuk
formatif maupun sumatif
• Yang diukur keterampilan dan
performansi, bukan mengingat fakta
• Berkesinambungan
• Terintegrasi
• Dapat digunakan sebagai feed
back
Hal-hal yang bisa digunakan
sebagai dasar menilai prestasi siswa
1.
proyek/kegiatan dan laporannya
2. PR
3. Kuis
4. Karya siswa
5. Presentasi
atau penampilan siswa
6. Demonstrasi
7. Laporan
8. Jurna
9. Hasil tes
tulis
10.
Karya tulis
Dengan demikian dalam
authentic assessment, pertanyaan yang ingin dijawab adalah "Apakah
anak-anak belajar?", bukan "apa yang sudah diketahui?" Jadi,
siswa dinilai kemampuannya dengan berbagai cara.
(Sumber: Bahan
PelatihanTerintegrasi Basis Komptensi (PTBK)
AUTENTIC ASSESMENT 2
Alternatif prosedur penilaian yang menuntut
siswa untuk benar-benar menunjukkan kemampuannya secara nyata.
AUTENTIC ASSESMENT 3
Kemajuan
belajar dinilai dari proses, bukan melulu hasil. Dalam pembelajaran bahasa
asing (English), siapa yang ucapannya cas-cis-cus, dialah yang nilainya tinggi,
bukan hasil ulangan tentang grammarnya.
Menilai pengetahuan
dan keterampilan (performansi) yang diperoleh siswa.
Penilai tidak hanya guru, tetapi juga bisa teman lain atau orang lain
Penilai tidak hanya guru, tetapi juga bisa teman lain atau orang lain