Rabu, 30 Maret 2016

AUTENTIC ASSESMENT



 AUTENTIC ASSESMENT

AUTENTIC ASSESMENT 1
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa menberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gam­baran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data yang dikumpulkan guru meng­identifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan dalam belajar, maka guru segera bisa mengambil tindakan yang tepat agar siswa terbebas dari kemacetan belajar. Karena gambaran tentang ke­majuan belajar itu diperlukan di sepanjang proses pembelajaran, maka assessment tidak dilakukan di akhir periode (cawu/semester) pembelajaran seperti pada kegiatan evaluasi hasil belajar (seperti UAN/UAS), tetapi dilakukan bersama dengan secara ter­integrasi (tidak terpisahkan) dari kegiatan pembelajaran.
Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian (assessment) bukanlah untuk mencari informasi tentang belajar siswa. Pembela­jaran yang benar memang seharusnya ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari (learning how to learn), bukan ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode pembelajaran.
Karena assessment menekankan proses pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Guru yang ingin mengetahui perkembangan belajar Bahasa Inggris bagi para siswanya harus mengumpulkan data dari kegiatan nyata saat para siswa menggunakan bahasa Inggris, bukan pada saat para siswa mengerjakan tes bahasa Inggris. Data yang diambil dari kegiatan siswa saat siswa melakukan kegiatan berbahasa Inggris balk di dalam kelas maupun di luar kelas itulah yang disebut data autentik.

Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan melulu hasil. Ketika guru mengajarkan sepak bola, siswa yang tendangannya paling bagus, dialah yang memperoleh nilai tinggi. Dalam pembelajaran bahasa asing (Bahasa Inggeris), siapa yang ucapannya cas-cis-cus, dialah yang nilainya tinggi, bukan hasil ulangan tentang grammarnya. Penilaian autentik menilai pengetahuan dan ke­trampilan (performansi) yang diperoleh siswa. Penilai tidak hanya guru, tetapi bisa juga teman lain atau orang lain.

Karakteristik authentic assessment:
• Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran ber­langsung
• Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif
• Yang diukur keterampilan dan performansi, bukan meng­ingat fakta
• Berkesinambungan
• Terintegrasi
• Dapat digunakan sebagai feed back
Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi siswa
1.    proyek/kegiatan dan laporannya
2.    PR
3.    Kuis
4.    Karya siswa
5.    Presentasi atau penampilan siswa
6.    Demonstrasi
7.    Laporan
8.    Jurna
9.    Hasil tes tulis
10. Karya tulis
Dengan demikian dalam authentic assessment, pertanyaan yang ingin dijawab adalah "Apakah anak-anak belajar?", bukan "apa yang sudah diketahui?" Jadi, siswa dinilai kemampuannya dengan berbagai cara.

(Sumber: Bahan PelatihanTerintegrasi Basis Komptensi (PTBK)

AUTENTIC ASSESMENT 2
Alternatif prosedur penilaian yang menuntut siswa untuk benar-benar menunjukkan kemampuannya secara nyata.

AUTENTIC ASSESMENT 3
Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan melulu hasil. Dalam pembelajaran bahasa asing (English), siapa yang ucapannya cas-cis-cus, dialah yang nilainya tinggi, bukan hasil ulangan tentang grammarnya.
Menilai pengetahuan dan keterampilan (performansi) yang diperoleh siswa.
Penilai tidak hanya guru, tetapi juga bisa teman lain atau orang lain